Bolos Sekolah?(!)

Mencicipi Bolos Sekolah tapi Beralasan — Opini orang-orang itu terlanjur basah pada pemikiran, bahwa mereka yang suka bolos sekolah adalah mereka anak laki-laki saja. Bagi anak perempuan itu sangatlah jarang (fakta mayoritasnya adalah demikian), namun sekalinya bolos mendapat label yang sangat buruk di mata mereka. Kami tidaklah lazim untuk menjadi nakal. Yang pada kenyataannya mereka hanya tidak tahu alsan paling mendasar atau kelelahan sejati yang kami rasakan hingga mendapatkan label "buruk" tersebut.

Sejujurnya aku merasa terhakimi dengan opini semacam itu. Karena pada kenyataannya aku dulu sangat sering bolos sekolah. Karena opini basah orang-orang yang semacam itu aku menjadi ketakutan sendiri dan dipaksa untuk terus-menerus berbohong mengirim surat. Walau pada beberapa kesempatan aku tidaklah sepenuhnya berbohong juga. Namun, masyarakat tetaplah memiliki beragam motif opini. Itu adalah hak mereka. Bahkan seorang ibu yang masih mau menuliskan surat beralasan palsu, juga memilki penghakiman sendiri untuk anaknya. Walaupun ibu tersebut mengetahui kebenaran anaknya. 

Sebenarnya membolos bukanlah dosa besar kawan, yang berdosa itu kalau mengatakan alasan yang bukan sebenarnya kepada orang lain. Dan pada kenyataannya orang-orang lebih sibuk memikirkan urusan mereka masing-masing daripada mengurusi masalah yang membuat seseorang memutuskan untuk bolos sekolah. 

Masa laluku yang sering mendorong diriku untuk mencari berbagai zona nyaman baru bukanlah mudah. Bolos sekolah ini adalah salah satu bentuk pengorbananku. Ada beragam alasan, ide, rencana, dan tugas (non-PR sekolah) yang harus direalisasikan di sela-sela masa mudaku. Aku berasumsi bila tidak segera aku mulai aku semakin mudah merasa kelam terhadap diriku sendiri. Dan disini, aku juga tetap menyadari akan pentingnya menuntut ilmu di sekolah, hanya saja aku sedang merasa kelelahan dalam bidang ini. So sekali lagi, membolos sekolah bukanlah dosa besar walau tetap ada perasaan bersalah dengan membohongi para kawan dan guru di sekolah. 

Aku katakan dengan tegas kawan. Bila kamu sedang berada dalam fase lelah dengan kehidupan di sekolahmu, namun di dampingi perasaan bersemangat akan suatu hal lainnya, just take your rest. Don't push harder yourself untuk sekedar menuntut kewajiban. Do what you wanna do, ingin bolos? Just do it.

Bila berhasil untuk bolos, please jangan sekedar bersantai malas dan penuh dengan pembalasan untuk memanjakan otakmu. Dengan semakin banyak memasukkan dopamine ilegal dalam pikiran (gadget, game, video 18+, sosmed, dan distraksi lainnya) ini berarti semakin membuat waktumu hilang dengan cepat. "Do what you wanna do" yang aku sampaikan sebelumnya adalah merealisasikan berbagai aktivitas, ide, rencana, atau mimpi yang sempat tertunda kemarin. Karena sejatinya tidak ada KEGAGALAN yang ada sebenarnya adalah PENUNDAAN. Manfaatkan berbagai kesempatan yang sudah diberikan Tuhan untuk hari bolos kamu. Dan tidak takut untuk kemungkinan gagal kembali, guna menyicil kesuksesan di hari yang tepat. 

Perlu aku garis besari disini. Aku mendukung kegiatan bolos sekolah, JIKA kawan memiliki alasan kuat yang bermanfaat untuk menemukan zona nyaman baru. Kalaupun hal itu untuk kesehatan (baik fisik maupun mental), mengerjakan pekerjaan yang berorientasi untuk masa depan, keinginan eksplor keluar dari zona nyaman untuk menemukan zona nyaman baru, atau alasan positif lainnya yang ternyata tidak ditemukan obat tersebut di sekolah, ambillah istirahat sejenak. 

Percayalah khasiat dari pilihanmu untuk beristirahat sementara tersebut. Karena aku sudah mendapatkannya. Walau pencapaian yang aku peroleh belumlah besar tapi baby step yang aku bangun di masa lalu kini terasa dampaknya. Baik positif maupun negatif, rasakan dan terima saja untuk mencapai kedamaian, kawan. 

Salah satu pengakuan dariku telah lunas. Sekali lagi sebelum mengakhiri menu hidangan ini aku katakan dengan tegas, kawan. Cepatlah merasa cukup dengan fase istirahatmu (bolos sekolah), karena aku akui pula dampak negatif dan positif dalam mengambil keputusan untuk bolos sekolah adalah seri. Namun, bila kamu tidak mengendalikan penuh setiap waktu dan rasa serta afeksi yang diperoleh, diri bisa hanyut. Karena mau dibantah bagaimanapun sejatinya bersekolah adalah kebutuhan juga. Maka cepat kendalikan, manfaatkan, merasa cukup, dan mengambil jeda lagi untuk kembali pada kehidupan sekolahmu. 

Terimakasih aku sampaikan kepada berbagai pihak yang membantuku selama fase bolos sekolahku, hingga akhirnya perlahan aku mendapatkan kedamaian, zona nayaman baru, dan kesempatan berharga lainnya.  Silakan klik kata ini untuk mendapatkan sedikit vibe tentang blog ini. Love you kawans <3