New Year Letter

Balance Life  Resolusi, evolusi, dan inovasi biasanya menjadi ambisiku setiap di awal tahun. Dan di awal tahun ini, aku lebih ingin menikmatinya hanya dengan menulis.

Bunga magnolia, secara sopan masuk ke pikiranku saat menulis ini. Gak aku sangka-sangka ternyata bunga cantik ini sudah dekat dengan diriku sejak aku kecil.

Karena sebelumnya aku kira dia bukanlah bunga yang bisa tumbuh di Indonesia hahaha..

Bunga cempaka putih salah satu spesiesnya, di Jawa kami menyebutnya bunga kantil. 

Walaupun memiliki banyak persepsi horor, bagiku bunga yang pohonnya tumbuh tinggi dulunya tepat di depan pintu rumahku itu tetap paling indah dan aku sukai.

Sayangnya dia harus kami tebang karena takut kalau kelak ia terus tumbuh tinggi bisa menimpa atap teras rumah kami ^^

Tahun 2025, memang sebagian besar dari kita menganggapnya 

"Hanya angka".

Enggak salah kok, kawan. Memang cuma angka yang menyimbolkan usia.

Awalnya aku juga berpikir begitu, sampai pada titik aku melakukan refleksi diri dari tahun kemarin kalau "wah ternyata aku menyelesaikan banyak hal dan gak aku sangka aku menikmatinya"

Jadi, surat terbuka pertamaku di tahun ini ingin membagikan satu langkah awal yang aku harap bisa memberikan makna cukup hangat bagi kamu ya, kawan.

25 atau kami sebut "selawe" di Jawa, baru-baru ini aku ketahui kepanjangannya adalah "seneng-senenge lanang lan wadon" atau "suka-sukanya laki-laki dan perempuan".

Maknanya bisa saja dalam konteks romansa antar lawan jenis sih, tapi aku rasa ini lebih nyaman untuk juga dimaknai dalam konteks kasih sayang antarsesama. 

Pun begitu untuk bunga magnolia atau bunga kantil. Ia memiliki makna cantik seperti sebagai lambang keindahan, orisinalitas, keteguhan, serta panjang umur. 

Mengingat bentuk pohon bunga kantil sendiri bisa sangat tinggi dan kokoh membuatku tidak heran kalau bunga ini dilambangkan sebagai wujud keteguhan. Pun dikatakan kalau pohon ini bisa hidup lebih dari satu abad pantas menjadi lambang panjang umur.

Kalau dikorelasikan makna keduanya ((selawe dan bunga kantil)), tahun ini bisa jadi wadah baik untuk aku ataupun kamu dalam menebar kasih sayang sekaligus memperkuat jiwa dalam membangun diri mewujudkan autentikasi diri kita.

Entah bagaimanapun emosional yang kita hadapi saat ini, bukanlah sesuatu yang kekal kawan. Jadi manfaatkan dengan baik dan maksimal semua momentum yang kamu miliki di hari-hari "rongewu selawe" ini ^^ dan ingat: 

Feelings are temporary

Semoga tahun 2025ini bisa kita maknai serta menghadirkan makna yang hangat untuk kita ya, kawan. Jangan takut bermimpi karena kamu selalu punya tempat untuk bermimpi.

Gimana kamu memaknai tahun baru ini versi kamu sendiri, kawan?

See you in another chapter 2025 <3
Cheers!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membentuk Karakter Bela Negara

Waiting The Petrichor Chapter III : Their Sparkling Yesterday is About Their Love Today