Stress Out!!
Kiat Mencintai Diri Sendiri Pereda Stress Muda — Bila ditanya dimasa kini. "Apakah kamu stress?" Tampaknya semua orang akan kegirangan menjawab "Ya!".
Okey, dari sini sudah dapat menyimpulkan bukan? Ya, kita semua butuh healing dan kita semua butuh untuk saling dimengerti.
Mari lebih berfokus pada pertanyaan, "bagaimana kamu mengatasi stress?".
Inilah fokusku kali ini, berbagi pengalamanku setelah sharing tipis-tipis dengan seorang kawan tentang how to find your way mengetahui apa yang kamu inginkan (di masa kamu stress).
Sebenarnya ngobrol kami ngalor-ngidul. Tapi aku rasa ini cukup penting untuk di sharing kembali dalam sebuah tulisan agar nantinya dapat jadi reminder lah agar tidak selamanya terjebak dalam ilusi "stress muda".
Kenapa aku melabeli problem ini "stress muda"? Of course karena yang mengalami mayoritas kalangan muda. Tapi tidak menutup kenyataan bahwa orang tua banyak yang mengalami stress juga.
Karena seperti di awal tadi, semua orang mengalami stress. Seakan stress yang paling dibutuhkan ya zaman sekarang (hahaha~).
Dari obrolanku dengan seorang kawan, atau curhat. Aku mengatakan bahwa bahkan untuk memulai pagi yang bahagia aku bingung karena aku tidak tahu apa yang aku inginkan untuk bahagia.
Nah loh, jadinya seperti ini aku tidak mengenali diriku lagi bukan?
Dan pada saat itu bila ditanya dengan yakin aku akan mengatakan
"ya, aku memang sedang tidak mengenali diriku sendiri."
Di saat seperti itu, dimana aku memandang hidup seperti sama saja, bisa-bisanya kawan berbincangku kala itu mengatakan hal klise yang akan bosan di dengar.
"Love yourself"
Awalnya aku tidak ingin banyak merespon akan hal itu. Semakin jauh kami berbicara semakin sedikit demi sedikit sudut pandangku lainnya terbuka. Ini nih, satu kalimat yang langsung menggugahku.
"Dengan kamu mencintai diri kamu sendiri, kamu membuka jalan untuk orang lain mencintai dirimu juga".
Ketabok pake banget!
Sama sekali tidak terpikirkan. Kalau kata ibuku memang aku susah peka dengan cepat. Jadi langsung ngena banget setelah mendapat kata-kata seperti itu.
Selama ini diriku yang kerap mengeluh tentang "pertemanan" baru menyadari cara mempermudah diriku sendiri.
Tidak sulit-sulit dan tidak bertele-tele. Aku perlahan memiliki keinginan untuk membuka diri dan tentu mencintai diriku lebih hangat lagi.
Bukannya tidak pernah mencintai diri sendiri, namun aku rasa sudah cukup lama aku meninggalkannya dan terasa dingin saja.
Dimulai dengan membersihkan kasur, sprei, mandi dengan perasaan lebih segar, mulai memperhatikan perawatan diri kembali, menulis journal, mendengarkan musik dan bernostalgi(l)a kembali.
Hanya itu, sungguh.
Aku merasakan aku layak untuk dicintai, termasuk oleh diriku sendiri. Dan tentunya hal tersebut memberi impact terhadap mood dan orang-orang di sekelilingku.
Terasa lebih enjoy saja dalam memulai percakapan dengan orang lain.
Hal-hal tersebut tentunya dibarengi dengan mindset yang disetting untuk selalu berpikir
"cobalah rasakan sisi lainnya dari hal ini".
Memang belum lama aku mencoba kembali mencintai diri sendiri, dan aku ingin lebih lama melakukan ini. Memang sulit, sangat sulit bila hanya kata-kata saja.
Tapi ternyata ketika dicoba dengan hal paling sederhana ini membuatmu lebih rileks.
Bukankah menyenangkan merasa lebih berharga?
Asalkan hal tersebut tidak menjadi ego liar yang tidak terkendali. Bukannya enjoy justru diri kita akan semakin terasa terkucilkan.
Kita membutuhkan doping ini dengan dosis yang tepat. Pun tergantung diri kita membentuk mindset dalam diri masing-masing.
Maka itulah kita tetap membutuhkan healing, walau tidak menyembuhkan setidaknya melegakan.
Agar pikiran-pikiran kita tetap mendapatkan refresh di tempat yang lebih layak.
Make your mind a nice place to be everything what you want, what you need, and what make you precious
Terimakasih untuk seorang kawan yang berhasil memanipulasi pikiranku di awal hingga akhirnya mampu menanamkan pikiran itu menjadi kesadaran murni atas diriku.
Cheers! <3
Komentar
Posting Komentar